
EMOSI
Emosi adalah istilah yang digunakan untuk keadaan mental dan fisiologis yang berhubungan dengan beragam perasaan, pikiran, dan perilaku. Emosi adalah pengalaman yang bersifat subjektif, atau dialami berdasarkan sudut pandang individu. Emosi berhubungan dengan konsep psikologi lain seperti suasana hati, temperamen, kepribadian, dan disposisi.
Kata "emosi" diturunkan dari kata bahasa Perancis, émotion, dari émouvoir, 'kegembiraan' dari bahasa Latin emovere, dari e- (varian eks-) 'luar' dan movere 'bergerak'. "Motivasi" juga diturunkan dari mo
Menurut Crow & Crow (1958) pengertian emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik yang berwujud suatu tingkah laku yang tampak.Jenis emosi
GEJOLAK EMOSI REMAJA
Pengertian Emosi
Emosi adalah warna afektif yang kuat dan disertai oleh perubahan-perubahan pada fisik.Pada saat terjadi emosi sering kali terjadi perubahan-perubahan pada fisik antara lain :
1. Reaksi elektris pada kulit : meningkat bila terpesona
2. Peredaran darah : bertambah cepat bila marah
3. Denyut jantung : bertambah cepat bila terkejut
4. Pernafasan : bernafas panjang kalau kecewa
5. Pupil mata : membesar bila marah
6. Liur : mengering kalau takut atau tegang
7. Bulu roma : berdiri kalau takut
8. Pencernaan : mencret-mencret kalau tegang
9. Otot : menegang dan bergetar saat ketakutan atau tegang
10. komposisi darah : akan ikut berubah karena emosi yang menyebabkan kalenjar-kalenjar lebih aktif.
Karakteristik Emosi Remaja
Masa remaja secara tradisional dianggap sebagai periode “badai dan tekanan”, dimana pada masa itu emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kalenjar. Namun tidak semua remaja menjalani masa badai dan tekanan, namun benar juga bila sebagian besar remaja mengalami ketidakstabilan dari waktu ke waktu sebagai konsekuensi usaha penyesuaian diri terhadap pola perilaku baru dan harapan sosial baru.
Pola emosi masa remaja sama dengan pola emosi masa kanak-kanak. Jenis yang secara normal dialami adalah : cinta atau kasih sayang, gembira, amarah, takut, sedih dan lainnya lagi. Perbedaannya terletak pada macam dan derajat rangsangan yang membangkitkan emosinya dan khususnya pola pengendalian yang dilakukan individu terhadap ungkapan emosi mereka.
Biehler (1972) membagi ciri-ciri emosional remaja menjadi dua rentang usia, yaitu usia 12-15 tahun dan usia 15-18 tahun.
• Ciri-ciri emosional usia 12-15 tahun
1. Cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka
2. Bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya diri
3. Kemarahan biasa terjadi
4. Cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan ingin selalu menang sendiri
5. Mulai mengamati orang tua dan guru-guru mereka secara objektif
• Ciri-ciri emosional remaja usia 15-18 tahun
1. “Pemberontakan” remaja merupakan ekspresi dari perubahan yang universal dari masa kanak-kanak menuju dewasa
2. Banyak remaja mengalami konflik dengan orang tua mereka
3. Sering kali melamun, memikirkan masa depan mereka
Emosi adalah warna afektif yang kuat dan disertai oleh perubahan-perubahan pada fisik.Pada saat terjadi emosi sering kali terjadi perubahan-perubahan pada fisik antara lain :
1. Reaksi elektris pada kulit : meningkat bila terpesona
2. Peredaran darah : bertambah cepat bila marah
3. Denyut jantung : bertambah cepat bila terkejut
4. Pernafasan : bernafas panjang kalau kecewa
5. Pupil mata : membesar bila marah
6. Liur : mengering kalau takut atau tegang
7. Bulu roma : berdiri kalau takut
8. Pencernaan : mencret-mencret kalau tegang
9. Otot : menegang dan bergetar saat ketakutan atau tegang
10. komposisi darah : akan ikut berubah karena emosi yang menyebabkan kalenjar-kalenjar lebih aktif.
Karakteristik Emosi Remaja
Masa remaja secara tradisional dianggap sebagai periode “badai dan tekanan”, dimana pada masa itu emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kalenjar. Namun tidak semua remaja menjalani masa badai dan tekanan, namun benar juga bila sebagian besar remaja mengalami ketidakstabilan dari waktu ke waktu sebagai konsekuensi usaha penyesuaian diri terhadap pola perilaku baru dan harapan sosial baru.
Pola emosi masa remaja sama dengan pola emosi masa kanak-kanak. Jenis yang secara normal dialami adalah : cinta atau kasih sayang, gembira, amarah, takut, sedih dan lainnya lagi. Perbedaannya terletak pada macam dan derajat rangsangan yang membangkitkan emosinya dan khususnya pola pengendalian yang dilakukan individu terhadap ungkapan emosi mereka.
Biehler (1972) membagi ciri-ciri emosional remaja menjadi dua rentang usia, yaitu usia 12-15 tahun dan usia 15-18 tahun.
• Ciri-ciri emosional usia 12-15 tahun
1. Cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka
2. Bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya diri
3. Kemarahan biasa terjadi
4. Cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan ingin selalu menang sendiri
5. Mulai mengamati orang tua dan guru-guru mereka secara objektif
• Ciri-ciri emosional remaja usia 15-18 tahun
1. “Pemberontakan” remaja merupakan ekspresi dari perubahan yang universal dari masa kanak-kanak menuju dewasa
2. Banyak remaja mengalami konflik dengan orang tua mereka
3. Sering kali melamun, memikirkan masa depan mereka
Mengelola Emosi dengan Terapi Ikhlas
Anda kerap merasa lelah, stres dan tertekan padahal cukup istirahat? Bahkan dokter yang memeriksa pun tidak menemukan ada tanda-tanda penyakit, namun kok Anda merasa ada yang 'tidak beres' dengan tubuh. Banyak yang merasa seperti itu, masalahnya bukan ada di tubuh, melainkan di jiwa dan pikiran Anda yang lelah.
Reza Gunawan, praktisi penyembuhan holistik menyatakan stres dapat menurunkan kekebalan tubuh yang pada akhirnya berujung pada sakit secara fisik, akibat imunitas menurun drastis. Emosi negatif banyak menguras energi, sehingga kita merasa lelah dan capai luar biasa. Salah satu cara yang biasa dipakai untuk membuangnya dengan relaksasi.
Menurut Reza, relaksasi adalah salah satu cara 'lari sejenak' namun sifatnya hanya sementara, karena akar masalahnya tidak dituntaskan.
"Stres tidak hilang, hanya bersifat lupa untuk sementara, namun dia tetap tinggal di alam bawah sadar," ujar Reza dalam acara arisan Female Radio di Jakarta, belum lama ini.
Nah, stres yang ditekan dan masuk bawah sadar tersebut bisa mempengaruhi tubuh atau fisik, akibatnya keseimbangan hormon terganggu, nyeri tubuh, gangguan pencernaan, tekanan darah berubah dan berbagai keluhan lain yang kerap dilontarkan pasien.
Agar stres tidak hanya 'pergi' untuk sementara, terpenting yang kita lakukan adalah mengelola emosi. "Jika selama ini cara mengelola emosi yang Anda kenal hanyalah dengan menekan atau mencari pelarian dan melampiaskan emosi, maka stres tersebut masih menumpuk di bawah sadar dan menyebabkan berbagai keluhan sakit," lanjutnya.
Reza menyarankan untuk mengelola hati dan emosi Anda dengan mengikhlaskan (releasing). "Ikhlas tidak selalu berarti memasrahkan, tetapi tetap berupaya namun hati dibersihkan dulu," imbuhnya.
Maksud lajang berusia 30 tahun ini adalah jika kita punya keinginan yang tidak tercapai, kita ikhlaskan keinginan tersebut. Jika ada kejadian yang membuat kita merasa marah setiap kali mengingatnya, ikhlaskan kejadian tersebut. Sulit memang, tapi dengan latihan teratur hal ini bukan tidak mungkin dilakukan. Untuk mendapatkan perasaan tentram dan damai, Reza menganjurkan kita melakukan terapi tentram ikhlas (Tapas Acupressure Technique /TAT).
Ternyata teknik Tapas ini sederhana saja, caranya letakkan ujung ibu jari dan jari manis Anda di sudut mata dalam, tidak perlu ditekan, cukup disentuh. Lalu jari tengah ada di antara kedua alis, sementara tangan satunya, diletakkan di belakang kepala sejajar dengan telinga.
Lakukan posisi TAT tersebut, sambil menjalani empat langkah berikut, ucapkan di dalam hati :
Segala hal atau perisitwa yang menyebabkan perasaan ....(isi sendiri, sesuai isi hati Anda) sudah terjadi.
Segala hal atau peristiwa yang menyebabkan perasaan.... sudah terjadi, sudah berlalu, dan sekarang saya bisa rileks.
Segala akar penyebab dari perasaan.... ini sekarang disembuhkan, terima kasih Tuhan.
Segala hidup dalam tubuh saya, hati dan pikiran saya, serta hidup saya yang menyimpan perasaan.... ini sekarang disembuhkan, terimakasih Tuhan.
Lakukan langkah pertama maksimal 4 menit, sedangkan langkah 2-4 cukup 1-2 menit atau sampai perasaan marah dan kesal tersebut hilang. Terapi TAT tersebut bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun setiap kali Anda merasa marah atau sedih terhadap suatu hal.
Efeknya? Luar biasa, menurut mereka yang sudah mempraktikannya...
Reza Gunawan, praktisi penyembuhan holistik menyatakan stres dapat menurunkan kekebalan tubuh yang pada akhirnya berujung pada sakit secara fisik, akibat imunitas menurun drastis. Emosi negatif banyak menguras energi, sehingga kita merasa lelah dan capai luar biasa. Salah satu cara yang biasa dipakai untuk membuangnya dengan relaksasi.
Menurut Reza, relaksasi adalah salah satu cara 'lari sejenak' namun sifatnya hanya sementara, karena akar masalahnya tidak dituntaskan.
"Stres tidak hilang, hanya bersifat lupa untuk sementara, namun dia tetap tinggal di alam bawah sadar," ujar Reza dalam acara arisan Female Radio di Jakarta, belum lama ini.
Nah, stres yang ditekan dan masuk bawah sadar tersebut bisa mempengaruhi tubuh atau fisik, akibatnya keseimbangan hormon terganggu, nyeri tubuh, gangguan pencernaan, tekanan darah berubah dan berbagai keluhan lain yang kerap dilontarkan pasien.
Agar stres tidak hanya 'pergi' untuk sementara, terpenting yang kita lakukan adalah mengelola emosi. "Jika selama ini cara mengelola emosi yang Anda kenal hanyalah dengan menekan atau mencari pelarian dan melampiaskan emosi, maka stres tersebut masih menumpuk di bawah sadar dan menyebabkan berbagai keluhan sakit," lanjutnya.
Reza menyarankan untuk mengelola hati dan emosi Anda dengan mengikhlaskan (releasing). "Ikhlas tidak selalu berarti memasrahkan, tetapi tetap berupaya namun hati dibersihkan dulu," imbuhnya.
Maksud lajang berusia 30 tahun ini adalah jika kita punya keinginan yang tidak tercapai, kita ikhlaskan keinginan tersebut. Jika ada kejadian yang membuat kita merasa marah setiap kali mengingatnya, ikhlaskan kejadian tersebut. Sulit memang, tapi dengan latihan teratur hal ini bukan tidak mungkin dilakukan. Untuk mendapatkan perasaan tentram dan damai, Reza menganjurkan kita melakukan terapi tentram ikhlas (Tapas Acupressure Technique /TAT).
Ternyata teknik Tapas ini sederhana saja, caranya letakkan ujung ibu jari dan jari manis Anda di sudut mata dalam, tidak perlu ditekan, cukup disentuh. Lalu jari tengah ada di antara kedua alis, sementara tangan satunya, diletakkan di belakang kepala sejajar dengan telinga.
Lakukan posisi TAT tersebut, sambil menjalani empat langkah berikut, ucapkan di dalam hati :
Segala hal atau perisitwa yang menyebabkan perasaan ....(isi sendiri, sesuai isi hati Anda) sudah terjadi.
Segala hal atau peristiwa yang menyebabkan perasaan.... sudah terjadi, sudah berlalu, dan sekarang saya bisa rileks.
Segala akar penyebab dari perasaan.... ini sekarang disembuhkan, terima kasih Tuhan.
Segala hidup dalam tubuh saya, hati dan pikiran saya, serta hidup saya yang menyimpan perasaan.... ini sekarang disembuhkan, terimakasih Tuhan.
Lakukan langkah pertama maksimal 4 menit, sedangkan langkah 2-4 cukup 1-2 menit atau sampai perasaan marah dan kesal tersebut hilang. Terapi TAT tersebut bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun setiap kali Anda merasa marah atau sedih terhadap suatu hal.
Efeknya? Luar biasa, menurut mereka yang sudah mempraktikannya...
fisik penampilan awal yang terlihat ketika sedang merasakan sesuatu yang disebut Emosi...
BalasHapusbagaimana cara kita mengendalikan emosi (sedih dan senang) agar tidak berlebihan?
BalasHapusbersikap sewajarnya mengekspresikan suatu masalah yang sedang kamu hadapi
BalasHapus