Kamis, 12 April 2012

Pekerjaan dalam Psikologi yang Menggunakan Komputer


Pendahuluan

Tuntutan kebutuhan masyarakat Indonesia akan peran psikolog semakin tinggi seiring dengan perkembangan persoalan-persoalan biopsikososial dan spiritual yang terjadi dalam konteks perubahan masyarakat Indonesia. Tuntutan kebutuhan masyarakat tersebut bukan sekadar analisis perilaku, namun telah mengarah pada bentuk-bentuk intervensi yang diperlukan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi. Selain itu, domain tuntutan masyarakat dan persoalan yang memerlukan peran profesional tenaga ahli bidang psikologi pun semakin meluas dari praktik-praktik klinis menuju praktik non klinis atau sosial (Sarwono, 2001).
Adanya kesadaran bahwa penanganan (intervensi) persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat tidak hanya terkait dengan kompetensi individual semata, melainkan juga etika profesional secara internasional, menjadikan pendidikan profesi psikologi di Indonesia memiliki posisi yang strategis dalam menentukan kiprah nyata disiplin ilmu psikologi dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Komputer sangat membantu dalam pekerjaan psikolog. Tujuan penggunaan komputer adalah agar setiap data yang diolah dapat dihasilkan informasi yang cepat, akurat, informatif dan efisien. komputer adalah suatu  peralatan elektronik yang dapat menerima input, mengolahnya menggunakan suatu program yang tersimpan di memori komputer dan mengeluarkan hasilnya menjadi informasi dan kemudian dapat menyimpan program dan hasil olahannya kedalam media penyimpanan menjadi sebuah file. Hal itulah yang membuat hampir setiap pekerjaan menggunakan koputer, tidak terkecuali dalam ranah psikologi.

Pekerjaan Psikologi yang Menggunakan Sistem Komputer
1.     1.  Konselor
Misalnya dalam pekerjaan konselor. Dimana, konselor dapat mengolah informasi yang di dapat dari kliennya ke dalam komputer. Konselor dapat menggunakan komputer untuk mengatur, mengedit, mengklasifikasi dan memberikan informasi yang sangat banyak jumlahnya mengenai gambaran dari pekerjaan, karakteristik pekerjaan, dan persyaratan yang diperlukan. Sehingga, hanya melalui pangkalan data / database komputer konselor dapat terus mengikuti tren dalam bidang pekerjaan yang terus mengalami perubahan, disertai dengan proyeksi mengenai pekerjaan dan juga deskripsi pekerjaan yang baru (Zunker, 1986).

2.   2.   Trainer
Tugas trainer adalah memberikan jasa pelatihan dan pengembangan diri, alam hal ini trainer mengajarkan suatu pengetahuan yang berhubungan dengan pengembangan diri dalam suatu kegiatan seminar, training, ataupun workshop.  Dalam menjalankan aktivitas kerjanya, trainer membutuhkan alat atau media yang mendukung pekerjaannya. Untuk memaksimalkan tercapainya tugas dalam pekerjaannya, alat atau media yang digunakan tentunya adalah alat atau media yang berbasis teknologi komputer, Media tersebut digunakannya untuk membuat dan menyimpan materi yang akan disampaikannya atau diajarkannya dalam seminar, training, ataupun workshop, dan dapat ditampilkan melalui proyektor agar semua peserta seminar, Training, ataupun workshop dapat melihat materi yang diajarkan oleh trainer, sehingga peserta pun akan lebih mudah dalam memahami materi dan isi pembicaraan trainer.